
Tiba saat aku membuka hati
Mencoba enyahkanmu dari benakku
Walaupun berat aku melangkah
Tetap aku lakukan
Sesaat aku merasa bagai permaisuri
Yang dipuji dan diagungkan
Aku bagai melayang terbuai mimpi
Ternyata aku bisa lenyapkanmu
Ternyata aku bisa lenyapkanmu
Aku merasa terbebas dari rasa gundah
Bahagia seolah menyelimutiku
Kedamaian seolah menyertaiku
Tak terasa aku telah terhipnotis
Aku telah terperdaya
Aku terlena
Aku terpesona
Dia yang kupikir bisa menggantikanmu
Ternyata tak ubahnya kau
Yang hanya bermain dengan hatiku
Ketika aku belajar berpaling
Kau hadir kembaliSelalu begitu
Kenapa?
Apa kamu punya bola kristal?
Apa kamu punya bola kristal?
Yang sanggup membaca benakku?
Aku hanya budak tak beralasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar